Mau Membuat Soal HOTS? Wajib Baca Prosedur ini!

Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan:


  1. transfer satu konsep ke konsep lainnya.
  2. memproses dan menerapkan informasi.
  3. mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda.
  4. menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan
  5. menelaah ide dan informasi secara kritis.

Baca juga:
Pembelajaran HOTS Terintegrasi STEM
Konsep dan Peran ICT Dalam Pembelajaran Abad 21
Media Sosial dan Kegiatan Berbagi (Share) Informasi
Literasi Media (Menuju Masyarakat Milenial)
Pemanfaatan Jejaring Sosial Sebagai Sumber Belajar

Pada penyusunan soal-soal HOTS umumnya menggunakan Stimulus. Stimulus merupakan dasar untuk membuat pertanyaan. Dalam konteks HOTS, stimulus yang disajikan hendaknya bersifat kontekstual dan menarik. Stimulus dapat bersumber dari isu-isu global seperti masalah teknologi informasi, sains, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Masing-masing guru mata pelajaran hendaknya kreatif mengembangkan soal-soal HOTS sesuai dengan KI-KD yang memungkinkan dalam mata pelajaran yang diampunya. Wawasan guru terhadap isu-isu global, keterampilan memilih stimulus soal, serta kemampuan memilih kompetensi yang diuji, merupakan aspek-aspek penting yang harus diperhatikan oleh guru, agar dapat menghasilkan butir-butir soal yang bermutu.

Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan: mengetahui (knowing-C1), memahami (understanding-C2), menerapkan (aplying-C3), menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6). Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6).

Level Kognitif

Anderson & Krathwohl (2001) mengklasifikasikan dimensi proses berpikir sebagai berikut.

Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1)

Soal-soal pada level 1 bukanlah merupakan soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering digunakan adalah: menyebutkan, menjelaskan, membedakan, menghitung, mendaftar, menyatakan, dan lain-lain.

Contoh soal:
Di antara Eubacteria berikut yang dapat menimbulkan sakit perut (diare) pada manusia adalah ….
A. Psedomonas sp
B. Thiobaccilus ferrooksidan
C. Clostridium botulinum
D. Escerichia coli
E. Acetobacter xylinum

Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 1 karena hanya membutuhkan kemampuan mengingat atau menghafal nama bakteri penyebab diare.

Aplikasi (Level 2)

Soal-soal pada level 2 bukanlah merupakan soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering digunakan adalah: menerapkan, menggunakan, menentukan, menghitung, membuktikan, dan lain-lain.

Contoh soal:
Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp100 milyar, tingkat harga umum yang berlaku Rp200.000,00 dan jumlah barang yang diperdagangkan 5.000.000 unit, maka kecepatan uang yang beredar menurut teori kuantitas Irving Fisher adalah ….
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 50 kali
D. 100 kali
E. 1000 kali

Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 2 karena untuk menjawab soal tersebut, peserta didik harus mampu mengingat teori kuantitas Irving Fisher selanjutnya digunakan untuk menentukan kecepatan uang yang beredar.

Penalaran (Level 3)

Level penalaran merupakan level kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), karena untuk menjawab soal-soal pada level 3 peserta didik harus mampu mengingat, memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural serta memiliki logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual (situasi nyata yang tidak rutin). Level penalaran mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6). Pada dimensi proses berpikir menganalisis (C4) menuntut kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-aspek/elemen, menguraikan, mengorganisir, membandingkan, dan menemukan makna tersirat. Pada dimensi proses berpikir mengevaluasi (C5) menuntut kemampuan peserta didik untuk menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan atau menyalahkan. Sedangkan pada dimensi proses berpikir mengkreasi (C6) menuntut kemampuan peserta didik untuk merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah. Soal-soal pada level penalaran (level 3) tidak selalu merupakan soal-soal sulit.

Kata kerja operasional (KKO) yang sering digunakan pada level ini antara lain: menguraikan, mengorganisir, membandingkan, menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, menyimpulkan, merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah.

Contoh soal:
Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang. Pemain yang bertahan berupaya untuk mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola. Penjaga gawang berupaya agar gawangnya tidak kemasukan bola. Perhatikan gambar berikut!

Dalam merancang strategi pertahanan, pemain-pemain manakah yang harus merebut bola untuk menutup ruang apabila pembawa bola menuju ke arah pertahanan bagian kanan?
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 4 dan 5

Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 3 (penalaran) karena untuk menjawab soal tersebut, peserta didikharus mampu mengingat dan memahami materi faktual, konseptual, dan prosedural tentang teknik bertahan, serta mampu menggunakannnya dalam permainan sepak bola. Selanjutnya, dengan melakukan analisis terhadap situasi (stimulus) yang diberikan peserta didik mampu menentukan strategi bertahan dengan tepat menggunakan konsep teknik bertahan dalam permainan sepak bola.

Contoh soal 2:
Dalam suatu pertandingan sepakbola antara Tim Italia berwarna biru dan Tim Jerman berwarna putih terjadi situasi permainan di mana Tim Italia mempunyai kesempatan melakukan tendangan sudut seperti terlihat pada situasi dalam gambar di bawah ini.



Untuk membantu Tim Italia dalam mencetak gol, kemana sebaiknya tendangan sudut diarahkan?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Contoh soal 3:
Perhatikan gambar jaring-jaring makanan berikut!



Apakah peran burung elang dalam suatu rantai makanan?

Seorang ilmuwan berhasil menemukan pestisida ampuh pembasmi ulat sehingga jumlah ulat menurun dengan drastis. Apakah yang akan terjadi kepada elang? 
Selamat menganalisa...! Jangan lupa bahagia.

Demikian artikel Prosedur Menyusun Soal HOTS (High Order Thinking Skill). Semoga Bermanfaat. Wallahu a’lam.

Labels: Gallery

Thanks for reading Mau Membuat Soal HOTS? Wajib Baca Prosedur ini!. Please share...!

0 Comment for "Mau Membuat Soal HOTS? Wajib Baca Prosedur ini!"

Dilarang berkomentar hal-hal yang bersifat sara dan pornografi

Back To Top