40 Tipe Ice Breaking For Teacher (Bagian 2)



Ice Breaking Untuk Efektifitas Pembelajaran

Artikel ini melanjutkan pembahasan tentang 40 tipe Ice Breaking For Teacher yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya.

  Berikut Tipe Ice Breaking yang ke-27 sampai ke-40




Game Konsentrasi

Cara Bermain:

  1. Guru meminta siswa untuk mengangkat tangan ke depan dengan telapak tangan terbuka ke dalam
  2. Guru mengigatkan siswa untuk konsentrasi melihat ke guru
  3. Kemudian sambil perlahan, guru menarik tangan dan menempelkan ke ke keningnya. Sementara guru teriak dan memerintahkan kepada siswa untuk memegang dagu mereka masing-masing
  4. Catatan: lakukan dengan perlahan dan bersamaan dengan interuksi guru “memegang dagu”, sementara guru memegang dahinya.

Hikmah:
Mengembalikan konsentrasi siswa


Pijat Sahabat

Cara Bermain:

  1. Siswa membentuk lingkaran. Boleh juga berbaris berbanjar perkelompok atau seluruh siswa
  2. Guru meinta siswa untuk menghadap ke kanan. Guru menjelaskan interuksinya
  3. Jika guru mengatakan hujan rintik-rintik, maka semua siswa memijat pelan pundak teman yang ada di depannya
  4. Jika guru mengatakan hujan deras, pijatan sedikit bertambah kuat
  5. Dan jika guru mengatakan hujan badai, maka pijatannya semakin kuat
  6. Setelah itu minta siswa menghadap ke kiri dan lakukan seperti di awal

Hikmah:
Menghilangkan kantuk dan kejenuhan, sehingga siswa siap belajar


Jebakan Kata

Cara Bermain:

  1. Guru mengatakan bahwa kita akan bermain lawan kata. Setiap kali guru menyebut satu kata, maka siswa menyebutkan lawannya
  2. Contoh: guru menyebutkan besar, maka siswa menjawab kecil. Panjang-pendek, rendah-tinggi dan seterusnya
  3. Setelah siswa lancar, barulah guru memulai permainan dengan menjebak siswa dengan mengatakan ‘salah’, dengan nada yang menyalahkan. Biasanya siswa akan kebingungan dikatan salah. Padahal lawan kata salah adalah benar.

Hikmah:
Melatih konsentrasi siswa dalam menjawab pertanyaan. Terkadang ada soal yang mudah, tapi karena tidak teliti sering salah mejawabnya.


Supir Bus

Cara Bermain:

  1. Guru mengatakan bahwa hari ini kita akan menjadi supir bus
  2. Guru mulai cerita: di halte pertama, naiklah 12 orang penumpang, 3 laki-laki dan 4 perempuan. Bus berangkat dan sampailah di halte kedua, naiklah 2 orang penumpang dan 1 orang penumpang turun. Bus berangkat dan sampailah di halte ketiga, ada 7 orang perempuan yang naik dan 2 orang penumpang laki-laki. Sementara yang turun dari bus berjumlah 5 orang, 2 laki-laki, dan 3 perempuan. Pertanyaannya, siapa nama supir bus itu?
  3. Siswa yang semua menghitung akan tertawa, karena pertanyaan tidak sesuai dengan bayangan mereka
  4. Ingat di awal, bahwa guru mengatakan hari ini kita akan menjadi supir bus. Jadi jawabnnya adalah mereka menyebutkan namanya ketika ditanya

Hikmah:
Melatih ketelitian siswa terhadap soal atau perintah yang didengarnya. Sehingga bisa menjawab persoalan dengan mudah dan tepat.


Tebak-Tebakan

Cara Bermain:

  1. Guru mengajukan pertanyaan, ‘bagaimana caranya memasukkan gajah ke dalam kulkan?’ Biasanya siswa yang belum tau akan kebingungan
  2. Padahal jawabannya adalah, buka kulkan, lalu masukkan gajahnya, tutup deh.
  3. Pertanyaan kedua, bagaimana cara memasukkan jerapah ke dalam kulkas? Biasanya siswa menjawab seperti jawaban pertama
  4. Padahal jawabnnya, buka kulkasnya, keluarkan gajahnya, baru masukkan jerapahnya.
  5. Lakukan dengan santai sehingga siswa dapat memahami alurnya

Hikmah:
Melatih siswa untk berpikir memecahkan sebuah persoalan yang seolah susah padahal sederhana.



Transfer Energy

Cara Bermain:

  1. Siswa membentuk lingkaran atau berbaris panjang ke sampung dengan merentangkan kedua tangannya
  2. Jika guru mengatakan 1, siswa mengangkat kedua tangannya ke depan dengan mengatakan ‘zeebb’ (kedua tapak tangan berhadapan)
  3. Jika guru mengatakan 2, siswa menggosok-gosokkan telapak tangannya dengan mengatakan ‘zzzzzzz’
  4. Jika guru mengatakan 3, siswa yang ditunjuk oleh guru mengarahkan tangan ke sebalah kiri temannya dengan mengatakan ‘wussss’
  5. Sampai siswa yang paling ujung, maka kembali laki ke sebalah kanannya dengan mengatakan ‘zaaaah’
  6. Sampai kembali ke siswa semula, semua teriak dengan mengangkat tangannya ke depan dengan mengatakan ‘wuuuzzzaaaaah’ bersama-sama.

Hikmah:
Membuat siswa kembali fresh dan siap melanjutkan pelajaran atau memulai pelajaran.


Ikuti yang Didengarkan

Cara Bermain:

  1. Kata kunci dalam permainan ini adalah “ikuti apa yang saya katakan”
  2. Setelah siswa memahami aturan main, guru mengatakan “angsa, angsa, bebek, angsa, bebek, bebek, angsa, angsa”
  3. Semua siswa mengikuti apa yang dikatakan guru
  4. Kemudian, guru melanjutkan dengan mengucapkan “ada berapa jumlah bebek?
  5. Biasanya siswa menyebutkan jumlah bebeknbya berapa, sebagai jawaban dari pertanyaanya. Padahal kata kunci dan perintahnya adalah ikuti apa yang saya katakan.
  6. Bila pertama belum berhasil, ulangi lagi sampai siswa paham

Hikmah:
Melatih kejelian siswa dalam melihat sebuah pertanyaan atau soal. Sehingga akan mudah memecahkannya.



Perhatikan Kata-kata Saya

Cara Bermain:

  1. Rumus dari permainan ini adalah memperhatikan kata-kata yang disampaikan oleh guru
  2. Guru mengatakan: Ini meja. Yang Ini buku, Kalau Yang Ini penghapus. Perhatikan kata-kata, “Ini’, ‘Yang Ini’, Kalau Yang Ini’.
  3. Guru mulai mempraktekkan dengan menyebut kata kunci masing-masing benda sekaligus menunjukkan benda tersebut kepada siswa.
  4. Lalu guru mulai bertanya, Yang Ini apa? Jawabannya adalah buku, karena kata kunci untuk buka adalah ‘Yang Ini’
  5. Lalukan beberapa kali sampai siswa memahaminya

Hikmah:
Melatih kejelian siswa dalam melihat sebuah pertanyaan atau soal. Sehingga akan meudah memecahkannya.


Samson and Delila

Cara Bermain:

  1. Bagi siswa dalam beberapa kelompok, usahakan kelompoknya genap
  2. Jelaskan aturan main: masing-masing peserta akan melakukan semacam suit, tapi bersama-sama kelompok lawan kelompok.
  3. Samson akan mengalahkan Harimau, Harimau akan mengalahkan Delila, dan Delila akan mengalahkan Samson
  4. Gerakan Samson seperti seorang binaragawan yang kuat. Harimau gerakan tangan mencakar dan mengaum. Delila gerakannya gemulai.
  5. Masing-masing kelompok akan saling membelakangi dan mendiskusikan gerakan apa yang mereka pilih untuk mengalahkan lawannynya, apakah Samson, Delila, atau Harimau.
  6. Guru memberi aba-aba, 1, 2, 3, dan kelompok siswa berbalik batan dan melakukan gerakannya. Kelompok yang menang masuk babak selanjutnya

Hikmah:
Melatih kekompakan siswa dalam kelompok. Serta melatih mereka dalam mengatur strategi.


Bercermin

Cara Bermain:

  1. Mintalah siswa untuk berpasangan
  2. Satu orang diantara mereka menjadi bayangan di cermin. Dan satu lagi menjadi orang yang sedang berdandan di hadapan sebuah cermin
  3. Siswa yang menjadi bayangan harus mengikuti kerakan temannya yang sedang berdandan
  4. Mintalah mereka untuk bergantian
  5. Minta peserta mendiskusikan pesan yang bisa mereka dapatkan.

Hikmah:
Siswa belajar bekerja sama antara satu dengan yang lain. Sehingga terjadi harmoni atau kesesuaian seperti seorang yang sedang bercermin.


Lakukan Kebalikannya

Cara Bermain:

  1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Mintalah mereka berbaris ke belakang dengan menghadap ke guru. Siswa memegang pundak siswa yang ada di depannya
  2. Guru menjelaskan sebagai latihan, bila dikatakan ‘maju’ semua siswa berteriak ‘maju’ sambil melompat. Lakukan perintah, ‘mundur’, ‘kanan’, ‘kiri’.
  3. Jika sudah lancar baru bermain kebalikannya. Jika guru mengatakan ‘kanan’, maka siswa teriak ‘kanan’, tapi lompatan mereka ke kiri. Dan seterusnya

Hikmah:
Melatih kekompakan, kerjasama, dan kosentrasi siswa.


Memahat Patung

Cara Bermain:

  1. Minta beberapa siswa untuk tampil ke depan berpasangan
  2. Satu orang menjadi pemahat dan pasangan lainnya menjadi patung yagn akan dipahat
  3. Minta siswa yang menjadi pemahat mulai mengerjakan pahatannya dengan cara membimbing posisi anggota tubuh temannya sesui keinginannya. Misalnya, tangan keatas, kepala menghadap kiri, kaki terbuka dan seterusnya. Dan patung harus menuruti perintah pemahatnya
  4. Selama proses pemahatan, baik pemahat atau patung tidak boleh saling bicara atau berkomunikasi
  5. Setelah selesai ajukan pertanyaan, apakah menyenangkan hidup kita dibentuk atau diatur oleh orang lain? Diskusikan!

Hikmah:
Mengingatkan kepada siswa bahwa dirinya lah yang harusnya membentuk dirinya sendiri. Sebab dibentuk orang lain tidak akan menyenangkan.


Tepuk Grafik

Cara Bermain:

  1. Guru menggunakan pulpen atau benda yang agak panjang
  2. Jika guru menggerakkan pulpen itu mendatar, siswa diminta bertepuk tangan perlahan sampai pulpen berhenti
  3. Jika guru menggerakkan pulpen semakin ke atas, siswa bertepuk tangan semakin cepat sampai pulpen berhenti
  4. Jika guru menggerakkan pulpen semakin ke bawah, siswa bertepuk tangan semkin pelan sampai pulpen berhenti

Hikmah:
Melatih konsentrasi siswa sesuai perintah guru. Siswa akan kembali siap belajar atau memulai proses pembelajaran.


Kapal Tenggelam

Cara Bermain:

  1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
  2. Pada masing-masing kelompok, guru memberikan selembar koran bekas atau kain, bisa karton.
  3. Semuang anggota masing-masing kelompok untuk berdiri di atas koran seakan meraka sedang berada disebuah kapal. Kaki anggota kelompok tidak boleh menyentuh lantai.
  4. Setelah mereka berhasi berdiri, guru menghitung sampai 5 hitungan. jika kelompok berhasil mempertahankan posisi, maka guru melibat lebih kecil koran tersebut dan meminta siswa kembali melakukan seperti semula.
  5. Kelompok yang mampu berdiri di atas korang dengan ukuran terkecil adalah pemenangnya .

Hikmah:
Kerjasama tim, komunikasi untuk mencapai tujuan yang sama.


Lompat Buah-buahan

Cara Bermain:

  1. Guru menerangkan cara bermain, yaitu jika:
  2. Jika guru mengatakan “Jeruk”, siswa melompat ke kiri
  3. Jika guru mengatakan “Pepaya”, siswa melompat ke kanan
  4. Jika guru mengatakan “Semangka”, siswa melompat ke depan
  5. Jika guru mengatakan “Durian”, siswa melompat ke belakang

Hikmah:
Melatih konsentrasi siswa dan membuat susasana kembali siap untuk belajar.


Demikian pembahasan tentang 40 tipe Ice Breaking For Teacher. Silahkan dipraktikkan didalam kelas bapak/ibu guru untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran yang bermakna.

Semoga artikel ini bermanfaat. Wallahu a’lam.

Matur Tampiasih. Jangan lupa bahagia.

Dikutip dari materi Diklat Ice Breaking Shafira Tama Edukasi (Training & Consulting)

Labels: Gallery

Thanks for reading 40 Tipe Ice Breaking For Teacher (Bagian 2). Please share...!

0 Comment for "40 Tipe Ice Breaking For Teacher (Bagian 2)"

Dilarang berkomentar hal-hal yang bersifat sara dan pornografi

Back To Top