Meraih Keberkahan Ramadan Dengan Nilai Positif Sosial Kemasyarakatan

Meraih Keberkahan Ramadhan

Meraih Keberkahan Ramadan Dengan Nilai-Nilai Sosial Di Bumi


Pahala atau balasan kebaikan dari Allah subhanahu wata’ala tidak hanya didapatkan dari kegiatan-kegiatan langit (Hablumminallah) seperti sholat tarawih, tadarus Al-Qur’an, atau sholat qiyamul lail (sholat malam) lainnya, namun di bulan Ramadan ini segala hal baik yang kita lakukan akan Allah lipat gandakan pahalanya 1000 kali lipat dibandingkan bulan lain sebagaimana telah dibahas dalam artikel sebelumnya. Ini keistimewaan orang yang berpuasa bulan Ramadhan


Meraih keberkahan Ramadan dengan nilai-nilai sosial di bumi dapat dimaknai bahwa sebagai insan yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala kita juga harus senantiasa membiasakan diri untuk “memungut” kebaikan-kebaikan yang “berserakan” dibumi dengan selalu melakukan pembiasaan positif berupa nilai-nilai sosial kemasyarakatan selaku makhluk sosial (hablumminannas). Beberapa hal-hal positif dalam pergaulan kita ditengah-tengah masyarakat yang dapat kita konversi menjadi amal baik atau investasi akherat kita antara lain:

  1. Menghindari perselisihan.
  2. Pertengkaran atau perselisihan bisa terjadi kapan saja. Tetapi orang-orang berpuasa sangat dianjurkan menjaga kesucian bulan Ramadan dengan tidak melakukan pertengkaran. Untuk itu diperlukan kesadaran penuh untuk menahan diri dari emosi yang dapat menjurus pada pertengkaran. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallamyang dirawayatkan oleh Bukhari berikut ini:


    “Dan jika seseorang mengajak bertengkar atau mencela maka katakanlah, “ Sesungguhnya aku sedang berpuasa”.

    Jadi ungkapan “Aku sedang berpuasa” sebagaimana dimaksudkan dalam hadits di atas adalah untuk menyatakan ketidak sanggupan kita untuk berselisih atau bertengkar dengan pihak lain di bulan Ramadhan. Intinya kita sangat dianjurkan untuk bisa menjaga perdamaian dan kerukunan bersama di saat kita sedang berpuasa dan demi hubungan baik kita didalam interaksi sosial sehari-hari.

  3. Menjauhi ghibah/menggunjing orang lain.
  4. Menggunjing orang lain di luar bulan Ramadhan saja tidak baik, apalagi selama puasa di bulan suci ini. Tentu dosanya lebih besar dan dapat menghilangkan pahala berpuasa itu sendiri. Oleh karena itu setiap orang yang berpuasa perlu menyadari hal ini sehingga bisa bersikap hati-hati dalam menjaga lisannya.

    Lisan memang merupakan salah satu organ manusia yang paling banyak mendatangkan dosa apabila kita tidak berhati-hati. Artinya banyak dosa yang diakibatkan ketidak mampuan kita menjaga lisan, seperti menggunjing, memfitnah dan sebagainya. Semakin baik kita menjaga lisan, semakin banyak keselamatan kita dapatkan. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan Al-Bukhari sebagai berikut:

    “Keselamatan manusia bergantung pada kemampuannya menjaga lisan.”

  5. Menolak dusta.
  6. Menolak berkata dusta merupakan hal penting sebab sekali berdusta kita akan cenderung berdusta lagi untuk menutupi dusta sebelumnya. Di saat puasa, kita harus mampu menghindari berkata dusta karena dusta dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala berpuasa. Juga, kita harus mampu menahan diri dari melakukan sumpah palsu sebab hal ini juga dapat merusak kualitas ibadah puasa kita. Tentu saja tidak hanya kualitas ibadah puasa kita menjadi menurun akibat dusta dan bersumpah palsu, tetapi juga kita akan mendapatkan dosa yang lebih besar.

    Hal tersebut sebagaimana disinggung Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh At-Thabrani sebagai berikut:


    “Takutlah kalian terhadap bulan Ramadhan karena pada bulan ini, kebaikan dilipatkan sebagaimana dosa juga dilipat-gandakan.”

  7. Tidak menyakiti orang lain.
  8. Menyakiti orang lain baik secara fisik maupun secara verbal merupakan perbuatan tercela. Setiap perbuatan tercela berdampak langsung terhadap kualitas ibadah puasa kita. Ibadah puasa yang kita jalani dengan susah payah dengan menahan dahaga dan lapar dari pagi dini hari hingga saat maghrib, akan sia-sia tanpa pahala apabila kita tidak mampu menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat menyakiti orang lain. Menyakiti orang lain merupakan kezaliman dan oleh karenanya merupakan kemaksiatan.

    Oleh karena itu, betapa pentingnya selalu mengingat bahwa di dalam bulan Ramadhan kita benar-benar harus dapat menjaga lisan agar tidak sekali-kali menggunakannya untuk menyakiti orang lain seperti memfitnah, menghina dan lain sebagainya.

  9. Menjaga anggota badan dari segala macam perbuatan buruk.
  10. Di bulan Ramadhan khususnya, hendaklah kita dapat menjaga tangan kita agar tidak kita gunakan untuk maksiat seperti memukul orang lain ataupun mencuri, dan sebagainya. Kaki juga harus kita jaga sebaik mungkin dengan tidak menggunakannya untuk pergi ke tempat-tempat tertentu untuk berbuat maksiat dan sebagainya. Demikian pula mata dan telinga kita hendaklah selalu kita jaga sebaik-baiknya agar tidak kita gunakan untuk melakukan perbuatan maksiat yang dosanya dilipatkan dalam bulan suci ini.

Singkatnya, jangan sampai kita berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa selain haus dan dahaga saja karena banyak melanggar adab berpuasa sebagaiamana dikhawatirkan Rasululllah shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad sebagai berikut:


“Banyak orang yang berpuasa, namun mereka tidak mendapatkan apa pun selain dari pada lapar dan dahaga.”

Beberapa contoh diatas merupakan kebaikan-kebaikan yang bersifat sederhana hubungannya dengan aktifitas atau interaksi sosial kita di masyarakat yang dapat mendatangkan pahala atau balasan kebaikan bagi pelakunya. Akhirnya semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapat rahmat dan pertolongan dari Allah subhanahu wata’ala sehingga ibadah puasa tahun ini akan dapat kita laksanakan dengan sebaik-baiknya tanpa melanggar ketentuan hukum dan adab berpuasa. Dengan cara ini insya Allah puasa kita akan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala dan mendapatkan ampunan-Nya yang sebesar-besarnya. Wallahu a’lam.

Labels: Gallery

Thanks for reading Meraih Keberkahan Ramadan Dengan Nilai Positif Sosial Kemasyarakatan. Please share...!

0 Comment for "Meraih Keberkahan Ramadan Dengan Nilai Positif Sosial Kemasyarakatan"

Dilarang berkomentar hal-hal yang bersifat sara dan pornografi

Back To Top