Home » Penelusuran Gallery
![]() |
Sukardi Rinakit - Tim Komunikasi Presiden RI (Jokowi) |
Acara Flash Blogging atau Temu Blogger NTB di Astoria Hotel Mataram pada hari Jum'at, 15 September 2017 membahas tema "Bijak Bermedia Sosial" yang di selenggarakan oleh Kementerian Kominfo bekerjasama dengan Tim Komunikasi Presiden.
Husnul Faizin 1:45 PM Admin Bandung Indonesia
Mengenal Mamalia Paus (Oreochromis niloticus)
orang sering mengenal mamalia ini dengan sebutan ikan, sebenarnya sebutan tersebut tidak pas berhubung hewan ini termasuk dalam Ordo (bangsa) : Mamalia (hewan menyusui).
(ikan) Paus dengan nama ilmiah (Oreochromis niloticus). baru ini ditemukan terdampar di pantai balat, Kabupaten Sumbawa Barat Prov. NTB. dan menjadi tontonan warga setempat.
Belum pasti apa penyebab hewan ini terdampar, tetapi sekedar opini ada beberapa kemungkinan seperti :
1) hewan ini pisah dari rombongannya
2) hewan ini terjebak masuk ke perairan dangkal
3) perairan (lingkungan alaminya) tercemar.
yang memprihatinkan buat saya pribadi, hewan langka ini justru dijadikan bahan konsumsi warga bukannya kita mencoba menyelamatkannya dengan menggiringnya kembali ke lautan yang lebih dalam (laut lepas).
ini masih PR bagi pemerintah KSB, untuk mengubah pola pikir warganya, bagaimana berharganya hewan ini, yang pasti berharga bukan untuk dikonsumsi...tapi keberadaannya dialam yang perlu dipikirkan. Itu kalau kita punya jiwa bukan budaya konsumsi.
(hanya opini)....
PAUS DI SUMBAWA BARAT
...
Mengenal Mamalia Paus (Oreochromis niloticus)
orang sering mengenal mamalia ini dengan sebutan ikan, sebenarnya sebutan tersebut tidak pas berhubung hewan ini termasuk dalam Ordo (bangsa) : Mamalia (hewan menyusui).
(ikan) Paus dengan nama ilmiah (Oreochromis niloticus). baru ini ditemukan terdampar di pantai balat, Kabupaten Sumbawa Barat Prov. NTB. dan menjadi tontonan warga setempat.
Belum pasti apa penyebab hewan ini terdampar, tetapi sekedar opini ada beberapa kemungkinan seperti :
1) hewan ini pisah dari rombongannya
2) hewan ini terjebak masuk ke perairan dangkal
3) perairan (lingkungan alaminya) tercemar.
yang memprihatinkan buat saya pribadi, hewan langka ini justru dijadikan bahan konsumsi warga bukannya kita mencoba menyelamatkannya dengan menggiringnya kembali ke lautan yang lebih dalam (laut lepas).
ini masih PR bagi pemerintah KSB, untuk mengubah pola pikir warganya, bagaimana berharganya hewan ini, yang pasti berharga bukan untuk dikonsumsi...tapi keberadaannya dialam yang perlu dipikirkan. Itu kalau kita punya jiwa bukan budaya konsumsi.
(hanya opini)....
Iseng-iseng buka internet saya terpikir untuk menulis kenangan-kenangan manis saat saya prajab dulu dengan teman-teman satu angkatan, mereka adalah orang-orang terbaik dibidangnya. beberapa foto kenangan saat di Balai Diklat I Badung, Bali. Melawan Lupa.....!
And....Kita dalam Upacara Bendera...!